Kamis, 13 Agustus 2009

Sepotong doa di penghujung malam.


Suamiku....
ketika aku mengantar kepergianmu pagi ini,
aku tahu.....

akan ada banyak tantangan yg akan kau hadapi,
mungkin kemacetan di jalan, banjir,tekanan pekerjaan, relasi kerja yg tidak sejalan dan bahkan mungkin godaan2 cinta semu...
betapa beratnya apa yang harus kau hadapi suamiku.

Tahukah engkau suamiku...
setelah aku menutup pintu rumah kita,
aku juga menghadapi tantangan yang mungkin tidak sempat terpikirkan olehmu,
bagaimana kulitku perih terpercik minyak saat menyiapkan makanan,
bagaimana kulit tanganku menebal ketika harus membersihkan rumah kita,
dan bagaimana aku kebingungan memilih menu makan kita hari ini.

Tetapi suamiku.....
ketika tiba waktunya engkau kembali ke rumah kita,
aku sendiri yang akan membukakan pintu bagimu,
menyambutmu dengan senyum dan pelukan terhangatku,
menggenggam tanganmu...
dan membimbingmu masuk ke dalam rumah kita yang bersih dan wangi,
ke meja makan kita yang penuh dengan makanan yang hangat.
dan....
ketika engkau menceritakan apa yang kamu hadapi hari ini,
aku sudah siap dengan seluruh mata,telinga dan hatiku...
duduk di sebelahmu..berharap dengan ini aku bisa sedikit meringankan bebanmu.

Tibalah kita di penghujung malam...
saat kita bersama-sama mengucapkan syukur pada Tuhan,
aku selalu menyelipkan sepotong doa dalam hati...
Tuhan,jadikanlah aku istri yang selalu ada untuk membukakan pintu bagi suamiku,
menyambut kedatangannya, memberikan kenyamanan,ketenangan dan kehangatan.
Tuhan, aku mau selalu ada untuk suamiku........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar